Tuesday, January 30, 2018

SEDEKAH

Sedekah Menurut Islam – Keutamaan – Dalil

Bersedekah berarti berbagi atau meringankan beban orang lain. Bersedekah sangat dianjurkan dalam islam. Dengan bersedekah, hubungan bersosial bisa menjadi lebih baik. Bersedekah juga menjauhkan diri dari sikap sombong dan angkuh. Keutamaan bersedekah lainnya adalah mendapatkan pahala di sisi Allah Ta’ala.

Sedekah menurut islam adalah memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun bukan berarti kita boleh meminta-minta. Islam tidak menganjurkan manusia untuk mengemis. Sebab tindakan tersebut membuat seseorang menjadi malas. Sebaliknya islam justru menganjurkan manusia untuk bekerja mencari nafkah. Sedangkan untuk perempuan tanggung jawabnya di tangan suami atau orang tua.

Dalil yang Menjelaskan Kewajiban Muslim Untuk Bersedekah

Ada banyak sekali dalil atau ayat-ayat Al-quran yang menjelaskan tentang perintah untuk bersedekah. Diantaranya yaitu:
  1. Al-Baqarah ayat 177
“Menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu bukanlah suatu kesempurnaan, tapi sesungguhnya yang sempurna adalah orang yang beriman kepada Allah dan kepada Nabi-Nya, serta memberikanharta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya, dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat.” (QS. Al-Baqarah: 177)
  1. Al-Baqarah ayat 254
Wahai orang yang beriman, berinfaklah kamu atas sebagian rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang tidak ada jual beli lagi dan tidak ada lagi persahabatan serta syafa’at kecuali atas izin Allah”. (QS.Al-Baqarah: 254)
  1. Al-Baqarah ayat 274
Orang-orang yang menginfakkan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi dan terang-terangan maka mereka mendapat pahala dari Tuhannya. Maka tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak ada berduka cita bagi mereka.”(QS. Al-Baqarah: 274)
  1. Al-Baqarah ayat 272
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah : 272)